Senin, 03 Agustus 2015

Begini Cara Anggota Pramuka dari Berbagai Negara Hadapi Panasnya Jepang



Begini Cara Anggota Pramuka dari Berbagai Negara Hadapi Panasnya Jepang
Yamaguchi - Cuaca di Jepang selama gelaran Jambore Pramuka Dunia ke-23 begitu panas. Suhu siang hari berkisar antara 35 hingga lebih dari 42 derajat Celcius.

Hal ini menyebabkan kegiatan para peserta terganggu. Namun demikian para kontingen pramuka dari berbagai negara ini tetap harus melaksanakan kegiatan jambore.

Panitia dan pembina mengimbau agar mereka selalu membawa air minum selama berkegiatan. Di berbagai sudut di arena jambore juga tersedia tempat-tempat pengisian air minum.

Banyak anggota pramuka yang mengenakan pakaian terbuka karena tak tahan dengan panasnya suhu. Mereka selalu membawa kipas dan handuk untuk mengelap keringat.

Kipas angin yang terpasang di sudut-sudut atau di depan stand menjadi area favorit untuk menyegarkan tubuh. Mereka berebut mendekatkan badan di depan kipas tersebut.

"Kami bersenang-senang di bawah kipas angin. Haha," ujar sekelompok pramuka asal China di Bumi Perkemahan Kirarahama, Yamaguchi, Jepang, Sabtu (1/8/2015).

Tempat-tempat teduh juga menjadi sasaran untuk beristirahat. Seperti bayangan genteng, meskipun hanya sempit, mereka memanfaatkannya untuk berteduh.

Hal serupa juga dilakukan oleh kontingen asal Indonesia. Meski Indonesia beriklim tropis, namun suhu di Jepang kali ini jauh lebih panas. Stand yang kosong menjadi sasaran mereka untuk berteduh.

"Panas banget cuacanya," ujar anggota pramuka asal Gorontalo, Dimas Sulistiya (15).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar